Rabu, 13 Januari 2010

Anak Hobi Berteriak

Jakarta, Percaya atau tidak balita saat ini seringkali berteriak jika berbicara dengan orang lain, hal ini tentu saja membuat orangtua menjadi jengkel dan kesal. Apa yang membuat si kecil suka sekali berteriak?

Anak kecil suka sekali menjajal suatu hal yang baru termasuk dengan kekuatan suaranya, seperti dapat menggema jika berteriak di ruangan besar yang terbuka atau seberapa keras suaranya bisa terdengar. Alasan lain anak kecil suka berteriak adalah untuk mendapatkan perhatian dari orangtuanya atau barang yang diinginkannya.

"Jika perilaku ini didiamkan saja, maka balita akan selalu berpikir bahwa dirinya bisa mendapatkan perhatian lebih banyak jika berteriak di depan umum," ujar Roni Leiderman dari Family Center di Nova Southeastern University in Fort Lauderdale, Florida, seperti dikutip dari Babycenter, Selasa (12/1/2010).

Memberitahu anak dengan cara berteriak juga tidak akan memberikan hasil apapun, karena anak semakin menjadi-jadi dan bisa berteriak lebih kencang lagi.

Cara terbaik adalah dengan menghindari situasi yang bisa memicu anak untuk berteriak. Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan orangtua untuk menghadapi anak yang suka berteriak, yaitu:

1. Buat anak merasa nyaman.
Orangtua harus memastikan bahwa anaknya sudah cukup istirahat dan makan sesuai dengan porsinya dalam hal ini anak sudah kenyang. Karena sama seperti orang dewasa, jika sudah merasa lelah dan lapar anak akan semakin mencari cara untuk mendapatkan perhatian orangtuanya.

2. Memberikan pengertian secara baik-baik.
Memarahi anak yang suka berteriak tidak akan memberikan efek apapun, karena biasanya anak akan kembali membalas dengan suara yang lebih tinggi. Orangtua sebaiknya merendahkan suara dan tetap tenang sambil berkata, "Ibu tidak tahan dengan suara teriak, sayang. Ini bisa membuat kepala ibu jadi sakit".

3. Memahami perasaannya.
Kebanyakan anak-anak berteriak karena ingin diperhatikan, tanyakan padanya apakah ada sesuatu yang membuatnya merasa tidak nyaman atau bosan. Dengan berusaha memahami perasaannya, si kecil menjadi tahu bagaimana cara mengungkapkan perasaannya pada sang ibu.

4. Jangan cepat menyerah dengan perilakunya.

Anak-anak berpikir akan mendapatkan apapun yang diinginkannya jika dirinya meminta dengan cara berteriak, jadi orangtua jangan memperkuat perilaku ini dengan memberikan apa yang diinginkannya ketika ia berteriak. Sebaliknya orangtua dengan tenang harus menjelaskan misalnya, "Ibu tahu kamu mau kue, tapi kita harus menyelesaikan tugas ini dulu. Setelah itu ibu akan memberikan kamu kue."

5. Memberitahu cara berbicara yang benar.

Orangtua bisa mengajarkan dan memberi contoh pada anaknya bagaimana bicara yang benar sehingga orang mau mendengarkan apa perkataannya. Selain itu beri pengertian pada anak bahwa berteriak tidak akan ada gunanya dan membuatnya tidak dapat apa yang diinginkannya.

Sumber : Vera Farah Bararah - detikHealth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar