Sebuah penelitian yang melibatkan 142 siswa sekolah dasar dilakukan untuk membandingkan jumlah jam tidur dengan kinerja keterampilan akademik. Bila jam tidur anak-anak kurang dari sembilan jam biasanya menemukan kesulitan dalam belajar di sekolah keesokan harinya.
Sabtu, 24 September 2011
Ingin Anak Berprestasi? Atur Durasi Tidurnya
TRIBUNNEWS.COM - Tidur merupakan suatu keharusan untuk bisa melakukan kegiatan di hari berikutnya. Durasi tidur pada malam hari ternyata sangat mempengaruhi kesehatan tubuh seseorang, apalagi pada anak-anak.
Kamis, 04 Agustus 2011
Jangan Janjikan Hadiah untuk Ajarkan Anak Puasa
(Foto: thinkstok)
"Kunci untuk mengajak anak puasa sejak dini adalah memberikan gambaran bahwa puasa itu menyenangkan. Kalau dia tahu puasa itu menyenangkan, maka ia dengan sendirinya akan minta ikut puasa," jelas Dra. Ratna Juwita, Dipl.Psych dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia di sela-sela acara Journalist Class 'Membangun Generasi Sehat dan Berbudaya' di FX Plaza, Jakarta, Rabu (3/8/2011).
Kamis, 07 Juli 2011
Ingin Anak Cerdas? Hentikan Membiasakannya Nonton Televisi
TRIBUNNEWS.COM
- Jangan biasakan anak Anda menonton televisi meskipun masih bayi. Penelitian menyebutkan bayi yang menonton tv cenderung mengalami keterlambatan kognitif dan bahasa di 14 bulan pertama
- Jangan biasakan anak Anda menonton televisi meskipun masih bayi. Penelitian menyebutkan bayi yang menonton tv cenderung mengalami keterlambatan kognitif dan bahasa di 14 bulan pertama
Penelitian dari New York University School of Medicine-Bellevue Hospital Center mengatakan bayi yang menonton tv 60 menit setiap hari, memiliki perkembangan tiga kali lebih rendah setelah 14 bulan dibanding yang tidak.
Meskipun perkembangan tersebut masih dalam kisaran normal, perbedaan yang nyata terlihat ketika anak-anak dan orang tuamenonton tv bersama. Dalam kondisi ini, mereka lehilangan waktu berbicara, bermain dan berinteraksi untuk pembelajaran dan perkembangan.
Jumat, 25 Februari 2011
Agar si Kecil Tak Takut Jarum Suntik
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Beberapa imunisasi masih menggunakan jarum suntik yang kadang menimbulkan ketakutan atau trauma tersendiri bagi anak. Karenanya orangtua harus membantu si kecil agar tak takut dengan jarum.
Orangtua sebaiknya memberikan penjelasan pada anak secara medis dan juga psikologis. Dalam hal ini anak harus mengerti bahwa suntikan bukan berniat untuk menyakiti anak, tapi untuk membuatnya menjadi lebih sehat.
Pengalaman pertama disuntik tentu sangat tidak menyenangkan karena menimbulkan rasa sakit, kondisi ini membuat anak berpikir bahwa jarum identik dengan rasa sakit sehingga anak-anak akan selalu berpikir bahwa jarum suntik adalah alat yang menyakitkan.
80% Anak Indonesia Berpotensi Negative Thinking Saat Dewasa
foto: Thinkstock
Jakarta, Adiksi pornografi dan kurang nutrisi di masa kecil akan mempengaruhi perkembangan otak manusia saat dewasa. Akibat pengaruh faktor-faktor tersebut, 80 persen anak Indonesia akan lebih banyak berpikir negatif saat dewasa.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Sub Bidang Pemeliharaan dan Peningkatan Kemampuan Intelegensia Anak, Pusat Intelegensia Kesehatan (PIK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Gunawan Bambang Dwiyanto dalam jumpa pers di gedung Kemenkes, Jumat (7/1/2011).
Menurut dr Gunawan, faktor nutrisi merupakan salah satu hambatan utama dalam perkembangan otak depan anak terutama di daerah-daerah tertinggal. Bagian otak tersebut merupakan pusat berpikir, jika tidak berkembang maka kemampuan belajar anak tidak akan maksimal.
Senin, 17 Januari 2011
Ma, Kok Burungku Kecil?
Sejak peristiwa itu Sony menjadi minder dan sakit hati jika bertemu dengan teman-temannya, apalagi ia harus mengikuti pelajaran renang. Sony tidak berani bercerita pada orangtuanya karena takut dimarahi kalau menanyakan tentang masalah alat kelamin. Padahal jika hal ini dibiarkan, Sony akan menjadi tertekan dan dapat menimbulkan depresi yang berakhir pada gangguan perilaku.
Langganan:
Postingan (Atom)