Minggu, 10 Juni 2012

Mudah, Melepaskan Anak dari Candu Gadget

VIVAlife - Bagi anak-anak, bermain adalah dunianya. Saking asyiknya bermain, mereka bisa sampai lupa waktu. Tak peduli hari makin malam atau waktu belajar terlewat, mereka masih menikmati kegiatannya.
Sebaiknya, orang tua tidak meminta anak-anak menghentikannya. Melarang, menurut Fabiola Priscilla, M.Psi, psikolog anak Klinik Pela 9 Bintaro, justru akan membuat anak semakin penasaran. "Kalau kita haus, terus dilarang minum, rasanya makin tersiksa karena kepikiran hausnya kan," ujarnya.
Karena itu, orang tua perlu lebih fleksibel dalam menentukan waktu. Bukan berarti Anda kemudian permisif dan menghapus waktu belajar untuk anak-anak. Yang perlu Anda lakukan, adalah memasukkan kegiatan belajar dalam bermain.

Senin, 05 Maret 2012

Ketika Si Kecil Suka Menyanyi lagu dewasa


Minimnya jumlah lagu anak-anak yang terjadi saat ini menyebabkan anak menjadi lebih gemar menyanyikan lagu dewasa yang bertema cinta. Memang tak bisa dipungkiri bahwa saat ini, lebih banyak lagu bertema dewasa yang seringkali kita dengar, baik melalui radio maupun televisi.

Memang harus diakui, saat ini ada kekosongan lagu anak-anak. Menurut Dra Tiwin Herman MPsi dari PT Psiko Utama, lagu anak-anak adalah lagu yang lirik dan musiknya menggambarkan dunia anak, dekat dengan hal-hal yang menggembirakan, permainan, serta hal-hal bersifat mendidik. Melalui lagu, anak diajak untuk belajar, dari mengenali organ tubuh, huruf, angka, hingga kekayaan alam serta budi pekerti. Hal ini selaras dengan perkembangan kognitif dan psikologis anak. 
Namun, tidak dapat dimungkiri, saat ini intensitas penyiaran lagu-lagu cinta-cintaan (lagu dewasa) memang tinggi. Setiap saat lagu-lagu itu bisa didengar dari berbagai media. Saya sering melihat orangtua yang bangga ketika anaknya yang masih berusia dua-tiga tahun bisa menyanyi menirukan lagu-lagu yang sedang populer milik band yang sering ada di televisi.

Jumat, 20 Januari 2012

Anak Telanjur Lihat Situs Porno, Bagaimana Ini?

Anak Telanjur Lihat Situs Porno, Bagaimana Ini?REPUBLIKA.CO.ID, Sabrina gundah. Dia baru saja memergoki buah hatinya yang baru duduk di kelas VI SD melihat situs porno. Dia pun kebingungan harus bereaksi. Bila marah, dia khawatir anaknya bakal ketakutan. Jika biasa saja, Sabrina juga risau akan dampak buruk yang mungkin muncul.
Anda pernah mengalami situasi serupa? Psikolog Elly Risman Musa, dalam satu konsultasi beberapa waktu lalu, menyatakan, anak yang sempat melihat situs porno bisa dipastikan tetap menyimpan pengalaman itu dalam benaknya.

Memori ini dapat sesekali muncul pada waktu dia sedang tidak sibuk. Yang harus Ibu lakukan adalah menanyakan apa perasaan anak. Beri kesempatan padanya untuk mengeluarkan perasaan yang muncul pada saat dia melihat gambar di situs porno itu.